setahun terakhir perajin tenun memasukkan karyanya ke dalam mode para masyarakat urban
upaya itu mendapatkan penguatan pekan lalu. cita Tenun Indonesia (CTI) organisasi yang bergerak untuk melestarikan, mengembangkan, dan memasarkan tenun diketuai oleh Ny Okke Hattarajasa yang diresmikan oleh ibu negara
ragam tenun dikembangkan para designer.
seperti Sebastian Gunawan memakai tenun cual dari Bangka Belitung
Oscar Lawalata yang uda dua tahun kerja sama dengan para penenun dr Sulsel dan NTT terus mengolah tenun dan baju bodo
Stephanus Hamy mengolah tenun NTT ke dalam gaun kasual
Chossy Latu yang memakai songket Palembang
Rusly Tjohnardi memakai songket Sambas
Priyo Oktaviano memakai tenun Klungkung Bali dirancang secara ‘Harajuku Style’
dan Denny Irawan memakai tenun dari Sulteng
meskipun nantinya CTI berencana membina langsung perajin tenun untuk membuat pergelaran besar tenun yang langsung didatangkan dari perajinnya.
Edward Hutabarat mengatakan ” Keindahan seni kain melekat erat dengan budaya setempat. bila dilepas dari akar budayanya kain akan kehilangan rohnya”
ia juga mengatakan ” untuk mrmudahkan orang yang datang ke daerah2 penghasil tenun misalnya lebih baik di setiap bandara daerah menjual toko yang menghasilkan tenun berkualitas tinggi dengan informasi kualitas dan produksinya” papar Edward
cara ini selain akan meningkatkan sumber daya penenunnya juga mendorong promosi pariwisata
“kalau mau mengangkat nasib penenun memang mulai harus bekerja dari daerah bersama penenun ” tandas Edward
0 komentar:
Posting Komentar